The Age of Artificial Intelligence


Artificial Intelligence

Artificial Intelligence, artifisial intelejen, atau yang dikenal dengan kecerdasan buatan adalah sebuah mesin yang dapat belajar dari pengalaman dengan cara menyesuaikan input-input yang baru dan dapat melakukan tugas yang biasa dikerjakan oleh manusia. Dua bahasa pemrograman AI yang sangat populer adalah LISP dan Prolog.

Kecerdasan yang dimiliki AI membuat AI memiliki sistem yang bertindak layaknya manusia, sistem yang bisa berpikir seperti manusia, dapat berpikir dan juga bertindak secara rasional. Berikut ini merupakan proses dari Artificial Intelligence :

  • Pembelajaran (learning) : merupakan proses di mana AI memperoleh informasi dan aturan untuk menggunakan informasi
  • Penalaran (reasoning) : proses AI menggunakan aturan dan informasi dari pembelajaran untuk mencapai perkiraan kesiimpulan yang pasti
  • Persepsi (self correction) : proses di mana AI membuat sebuah keputusan

AI telah banyak bermanfaat bagi kehidupan manusia saat ini. Berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki AI adalah sebagai berikut :

Kelebihan :

  • Dapat membantu pekerjaan yang berulang
  • Dapat memberikan kemudahan dengan cara kerja yang lebih cepat
  • Hasil konsisten dan teliti
  • Lebih bersifat permanen seperti tidak mudah lupa karena menggunakan sistem komputer
  • Lebih mudah diduplikasi dan disebarkan dengan cepat dan mudah
  • Lebih murah dengan penggunaan yang tanpa adanya batas waktu
  • Dapat didokumentasikan dan dillacak untuk setiap aktivitasnya

Kelemahan :

  • Terbatas pada program yang diberikan
  • Membuat kinerja manusia menjadi menurun dalam beberapa bidang pekerjaan karena sudah digantikan oleh AI
  • Tidak memilki perasaan sehingga tidak dapat menggantikan engagement antar manusia
  • Tidak memiliki kemampuan dalam mengerti akan informasi yang diterima (common sense)


Perbedaan AI dengan Program Komputasi Lainnya

Artificial Intelligence berbeda dengan program komputasi lain atau komputasi konvensional. Program komputasi konvensional membutuhkan algoritma, coding, dan data yang lengkap dan cukup rumit. Jika ada satu algoritma yang salah atau data yang kurang lengkap, maka program tidak bisa dijalankan. Berikut adalah contoh komputasi konvensional.


Sedangkan artificial intelligence bisa belajar sendiri tanpa kita awasi atau kita berikan algoritma yang lengkap. Artificial Intelligence bisa berkomunikasi dengan mesin Artificial Intelligence lainnya. Namun, program komputasi konvensional tidak bisa berkomunikasi atau berinteraksi. 

Contohnya seperti ini

Mesin/program AI 1    : Halo, bro. Apa kabar?
Mesin/program AI 2    : Baik, bro. Kalo kamu gimana kabarnya, bro?
Mesin/program AI 1    : Hari ini agak capek, sih. Tapi makasih udah nanyain kabarku.

//ya nggak gitu juga sih -,-

Selain itu, ada lagi perbedaannya. Dalam program komputasi konvensional, kita memerintah komputer bagaimana menyelesaikan suatu masalah, dan cara penyelesaian masalah itu harus kita yang menentukan. Komputer hanya menjalankan apa yang kita perintahkan.

Sedangkan AI sebaliknya. Kita tidak memerintah AI untuk menyelesaikan masalah. Kita hanya memberitahu kepada AI tentang adanya masalah.
Misalnya begini, pada pagi hari, kamu lapar dan ingin makan nasi goreng. "Komputer/mesin (konvensional), tolong bikinin nasi goreng, ya! Aku laper, nih. Bahan-bahannya, nasi, sayur, dan bumbu-bumbunya udah ada di dapur."
Dari contoh di atas, kita harus memerintahkan komputer/mesin untuk melakukan sesuatu dan harus lengkap data-datanya. Dari contoh di atas, data-data/variabel yang tertera adalah bahan-bahannya seperti nasi, sayur, dan bumbu.

Namun, ketika kita menggunakan AI, kita cukup mengatakan. "AI, aku lagi laper."
Setelah kita memberitahu AI bahwa ada masalah berupa 'kelaparan', AI langsung mencari cara dan data-datanya secara mandiri untuk menyelesaikan masalah itu. Kita tidak perlu memerintahkan dan mencantumkan data-data yang lengkap dan detail.


Contoh Penerapan AI

Contoh pemanfaatan AI sudah banyak digunakan di berbagai bidang. Seperti dalam bidang game contohnya sudah banyak game yang didalamnya memiliki karakter yang menggunakan AI. Dalam bidang industry, banyak pemnafaatan AI di dalam robot yang digunakan dalam merangkai mesin kendaraan sehingga lebih cepat dan aman dalam merangkai kendaraan.

1. Navigasi (GPS)
GPS, Google Maps, Waze, dan lainnya dengan bantuan Machine Learning (ML), mempelajari tentang perjalanan sehari-hari, sebagai contoh jam berangkat kerja, jam pulang kerja, dan sebagainya. Hal tersebut juga dapat mengidentifikasi penundaan dalam sistem transportasi, seperti penerbangan, kereta api, bahkan bus dengan mempertimbangkan status lalu lintas, kondisi cuaca, dan lain-lain. 

2. Search Engine
Kalian tidak asing lagi dong ya dengan Google, Bing, dan Yahoo? Web ini dikenal karena kemampuannya yang tahu banyak sekali hal. Mayoritas search engine selalu berlomba-lomba memberikan aksesibilitas yang tinggi sehingga pengguna akan nyaman dalam berselancar melalui internet.
AI pada search engine terletak pada sistem dalam mempelajari kebiasaan para penggunanya dan trend yang ada. Biasanya AI akan memberikan berita atau informasi kepada pengguna sesuai dengan kebiasaan mereka saat mencari informasi.

3. Virtual Assistant

Dengan peningkatan dalam sistem pengenalan suara, sekarang kita dapat melakukan percakapan lengkap dengan asisten digital dengan teknologinya yang mendekati kesempurnaan.  Asisten suara adalah contoh AI terbaik dalam kehidupan nyata seperti, Asisten Google, Alexa, atau Siri.
Mereka menjawab pertanyaan melalui suara, dan memprosesnya menggunakan sistem Pengenalan Ucapan dan Pemrosesan Bahasa Alami di ponsel dan menampilkan hasilnya melalui ucapan atau teks.
Dengan banyaknya data nyata dari pengguna, model Pembelajaran Mesin dapat dilatih secara efisien untuk bekerja lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan Kecerdasan Buatan dengannya.
Disebutkan di atas adalah beberapa contoh AI dalam kehidupan sehari-hari yang ada di mana-mana dan menyederhanakan sebagian besar kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya masih banyak sekali penerapan AI di kehidupan kita.


AI Lebih Cerdas daripada Manusia?

Bener nggak, sih, kalau AI itu lebih cerdas daripada manusia? Jawabannya, mungkin iya. Karena AI akan terus menerus belajar dari kesalahannya, dari data-data, dan dari informasi maupun tingkah laku manusia. AI bisa mempelajari apapun yang ada di dunia ini. Jadi, mungkin AI bisa lebih cerdas daripada manusia.

Contohnya begini. Kamu tau AlphaGo? Itu, lho, AI yang ngalahin Grand Master catur dunia! AlphaGo adalah AI/program komputer yang bermain permainan papan, khususnya catur. AlphaGo dikembangkan oleh DeepMind yang dipelopori oleh Google. AlphaGo bisa ngalahin grandmaster catur yang berasal dari China. Kecerdasan buatan/AI itu juga bisa mengalahkan grandmaster catur dari Jepang! Bahkan, grandmaster catur dunia itu juga nggak nyangka kalau sebuah program/AI bisa ngalahin mereka. 


Tau nggak? Siapa yang bisa ngalahin AlphaGo? Jawabannya adalah, adik dari AlphaGo itu sendiri, yaitu AlphaGo Zero. 

Mungkin kalian bingung. Benak kalian dipenuhi seribu tanda tanya. Kok bisa? Kok bisa sebuah AI mengalahkan grandmaster catur?

Jadi gini. Seperti yang kita tahu, AI selalu belajar dan mempelajari apapun. Awalnya mereka selalu kalah dalam pertandingan catur. Mereka kalah berkali-kali. Namun, dari kekalahan itu, mereka mempelajari setiap trik, gerakan, taktik, dan gaya permainan catur setiap orang. AI mengumpulkan data-data gaya permainan catur itu. Sehingga ketika AI melawan grandmaster catur, AI dapat mengalahkannya dengan data-data trik dan gerakan catur yang ia kumpulkan. 

Lalu? Kenapa AlphaGo Zero (adik dari AlphaGo) bisa mengalahkan AlphaGo? Jawabannya sama. Karena AlphaGo Zero belajar dari setiap permainan catur yang dimainkan bersama AlphaGo. Sehingga, ia sudah dapat menebak dan memprediksi gaya permainan dan serangan yang akan dilakukan AlphaGo. Keren, ya?

Oleh karena itu, mungkin saja AI lainnya bisa lebih cerdas dari pada manusia. AI adalah program yang selalu belajar, mengembangkan diri, dan bahkan beregenerasi. Inilah yang berbahaya...


Potensi Mengerikan Artificial Intelligence 


Kamu pernah nonton Avengers : Age of Ultron (2015)? Kalau belum pernah, aku bakal nyeritain dikit tentang film itu. Awalnya, nih, Tony Stark itu membuat sebuah robot dengan kecerdasan buatan atau program pelindung yang ia sebut ULTRON. Robot itu (ULTRON) awalnya dibuat untuk membantu Avengers melindungi dunia. Tetapi, ternyata Ultron menjadi lebih cerdas dan mempunyai rencana lain, yaitu menguasai dunia. 

Bahkan, Ultron bisa meretas dan masuk ke dalam sistem keamanan JARVIS, yang di dalam JARVIS terdapat banyak sekali data-data Avengers. Pertarungan antara Ultron dengan semua Avengers dan sekutu baru mereka di mulai. Avengers pun harus bertarung melawan robot ciptaan mereka sendiri. Diawali dengan mengungsikan seluruh penduduk keluar dari Sokovia. Mereka harus bertarung dengan ribuan robot Ultron. Pada akhirnya, semua penduduk Sokovia dapat diselamatkan. Tapi, Quicksilver tewas karena nyelametin bocil :(

Walaupun cuma film, tapi itu nggak menutup kemungkinan bahwa AI dan teknologi bisa saja menguasai manusia. Beberapa tahun kemudian, bisa saja kita menjadi 'budak' teknologi dan AI. Seperti yang ada di film Terminator.

Bahkan, sekarang sudah ada fenomena teknologi mulai menguasai kita. Banyak orang kecanduan berselancar dalam internet, sosial media, dan gadget mereka. Karena itu, kemajuan teknologi khususnya di bidang AI dapat menyebabkan dampak mengerikan.

Dampak mengerikan selanjutnya adalah maraknya pengangguran. Banyak pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh robot, teknologi, dan AI. Beberapa orang merasa teknologi seperti AI lebih baik daripada SDM (Sumber Daya Manusia). Selain meringankan biaya, AI juga adalah teknologi yang selalu berkembang dan belajar. Misalnya seperti penjaga tol yang sudah digantikan oleh mesin tol. Kemudian masinis yang sekarang mulai digantikan oleh kereta listrik tanpa masinis. Mungkin, pekerjaan impianmu pada masa yang akan datang akan digantikan oleh robot!

Namun, di balik dampak negatif itu, akan ada banyak orang dan lapangan pekerjaan di bidang teknologi. Beberapa orang yang belum mengenal teknologi nantinya akan mulai bekerja di perusahaan yang mengembangkan teknologi. Kemajuan teknologi di bidang AI tidak hanya menimbulkan dampak buruk. Itu semua tergantung sudut pandang kita.

Nah, aku udah ngerangkum dampak-dampak mengerikan yang mungkin saja akan timbul akibat kemajuan teknologi khususnya AI.

1. Artificial Intelligence berkembang lebih cepat dari yang dibayangkan 
2. Manusia akan tersaingi oleh robot 
3. Tahun 2040 robot akan lebih pintar dari manusia 
4. Artificial Intelligence bisa belajar sendiri
5. Artificial Intelligence berpotensi membahayakan eksistensi manusia


Kalau ingin tau lebih banyak tentang AI. Bisa nonton video ini, ya!


Comments

Post a Comment